Senen - Jum'at 9:00 am - 5:00 pm    |   Sabtu & Minggu Tutup 

BUMD Jabar Luncurkan SuperDigi, Berpotensi Garap Pelabuhan Patimban

Bandung, IDN Times – Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat, PT Jasa Sarana bersama JT Digital meluncurkan program Jabar SuperDigi. Program ini akan fokus pada aplikasi digital citra satelit serta pengelolaan data di masyarakat.

Dirut PT Jasa Sarana, Indrawan Sumantri mengatakan, dengan sudah diluncurkannya program ini, sejumlah potensi kerjasama bisa diraih. Salah satunya pengelolaan di Pelabuhan Patimban, Subang.

Mengingat Superdigi sendiri memiliki tiga aplikasi Skytrek (mata langit), TVCC atau mata warga, dan terakhir Cloud (penyimpanan).

“Di depan mata ini saya sudah melihat adanya potensi kerja sama ke depan, terutama dengan pengelola Patimban Port (pelabuhan). Mereka melihat kebutuhan mata langit atau Skytrek ini untuk memastikan keberadaan terumbu karang,” ujar Indrawan usai peluncuran Jabar Superdigi di Bandung, Senin (15/8/2023).

Aplikasi Skytrek akan melihat langsung posisi terumbu karang di laut Patimban

Menurutnya, terumbu karang dalam aturan internasional harus dijaga dan dihindari oleh kapal-kapal besar. Untuk mengetahui hal itu Pelabuhan Patimban memerlukan aplikasi citra satelit yang bagus, dan SuperDigi memiliki kompetensi tersebut.

“Jadi mereka sangat membutuhkan produk itu untuk memastikan titik mana saja yang ada terumbu karang dan memastikan pergerakan kapal di Patimban agar tidak menabrak terumbu karang,” ungkapnya.

Aplikasi TVCC juga berprestasi diterapkan di Tol Cisumdawau

Selain itu, SuperDigi juga memiliki aplikasi CCTV. Menurutnya, hal ini akan berguna dan sangat baik jika turut menjalin kerja sama dengan pengelola tol baru di wilayah Jabar. Mengingat saat ini, Jabar sendiri memiliki banyak tol baru.

“Ini saya juga akan mengupayakan seperti Tol Cisumdawu, Seroja, itu kan menggunakan CCTV, ini, supaya CCTV bisa ditarik ke sistem ini. Jadi kalau ada kecelakaan dan segala macam bisa ketahuan,” katanya.

SuperDigi memiliki tiga aplikasi yang sangat dibutuhkan sektor industri

Sementara itu perwakilan JT Digital Thalhah mengatakan, SuperDigi memikirkan tiga aplikasi yang sangat membantu digitalisasi di masyarakat. Dari tiga ini tentunya saling berkaitan satu sama lain.

“Jadi SuperDigi itu ada tiga, Skytrek atau bisa disebut mata langit karena remote chancing. Kedua, TVCC atau bisa disebut mata warga dan terakhir Cloud Computing atau data storage,” kata Farhan.

Aplikasi Mata Langit atau Skytrek, menurut Talhah, merupakan sebuah platform teknologi untuk memudahkan pemerintah meningkatkan tata kelola berbagai potensi sumber daya alam pada kawasan industri dan non-industri, di wilayah daratan dan lautan melalui pengindraan berbasis satelit.

Sedangkan Aplikasi Mata Warga-TVCC, merupakan Platform IoT Televisi Co-Creation-TV interaktif yang melibatkan partisipasi warga/pemirsa, yang akan mengubah televisi menjadi pengalaman bersama yang lebih kreatif dan variatif.

“Untuk Cloud Computing merupakan teknologi pendukung data analitik aplikasi Mata Langit dan Mata Warga,” kata dia.

Sementara perwakilan Skytrek, Nirwan Harahap mengatakan Superdigi akan diterapkan pertama kali di Indramayu menyusul kemudian Sumedang. Menurutnya penerapan Superdigi akan dilakukan dengan cepat.

“Kalau bisa karena teknologi sudah jadi tinggal secepatnya saja. Karena semuanya sudah based on cloud. Jadi copy paste saja,” katanya.

BUMD Jabar Luncurkan SuperDigi, Berpotensi Garap Pelabuhan Patimban

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Kembali ke Atas